Ad Code

Responsive Advertisement

Kena Grebek Tim Anti Bandit Srikandi, Pasangan Jauh Umur Ini Mengaku Anak Dan Bapak

http://ift.tt/2sTcGvr
WhatsApp Image 2017-06-07 at 21.55.44

DT (24) dan PN (56) yang mengaku sebagai anak dan bapak saat diinterogasi Tim Anti Bandit Srikandi.

Polrestabes Surabaya (07/06/2017) : Operasi kewilayahan yang dilaksanakan oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama Satpol PP kota Surabaya tadi malam, selain membuahkan hasil dengan ungkap kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) namun juga berhasil menjaring 5 pasang laki-laki dan perempuan bukan suami istri.

“Dari 3 lokasi sasaran yang sudah kita datangi dan kita lakukan razia, termasuk penertiban juga bergabung dengan Unit PPA Tim Anti Bandit Polwan dan di back up oleh Satpol PP kota Surabaya, kita amankan 6 pasang bukan suami istri. Salah satunya diduga kuat terlibat dalam TPPO,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Rabu (07/06).

Uniknya, dalam razia kali ini, sepasang laki-laki dan perempuan yang terpaut usia cukup jauh, saat digrebek oleh petugas di kamar 211 lantai II di Hotel Sulawesi Jalan Kertajaya Surabaya, mengaku sebagai ayah dan anak kandung.

Sayangnya, pengakuan tersebut tidak lantas membuat anggota percaya begitu saja. Keduanya tetap digelandang keluar dari kamar tersebut, turun ke lantai I. selanjutnya keduanya di pisah pada meja yang berbeda dan diinterogasi oleh Tim Anti Bandit Srikandi Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Pengakuan mengejutkan selanjutnya terlontar dari si wanita berinisial DT (24) warga Jalan Putat Jaya Lebar, Surabaya. Kepada Srikandi, wanita berparas cantik mengenakan hijab saat digrebek itu, mengaku sebagai wanita simpanan si pria berinisial PN (56) asal Kandangan, Malang, Jawa Timur.

Alhasil, kecurigaan Srikandi pun menjadi benar atas pengakuan si DT, sehingga petugas pun melakukan pendataan selanjutnya, dan menyerahkannya ke Satpol PP Kota Surabaya untuk kemudian dilakukan pembinaan.

“Jadi apa yang kami lakukan ini juga adalah bagian dari operasi mandiri kewilayahan Surabaya Tertib Ramadhan. Jadi supaya berdampak pada tetap khidmatnya pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan bagi Kota Surabaya,” pungkas Ruth Yeni.***lld

Laporan : Humas Polrestabes Surabaya.

Editor : Jibril.

 



from SurabayaRaya http://ift.tt/2sTcDzL
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu