Ad Code

Responsive Advertisement

Tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya Berhasil Lumpuhkan Pelaku Jambret 31 TKP

http://ift.tt/2l82Mqn

IMG_8321Surabayaraya 28/02/17 : Tim Anti Bandit Sat Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil melumpuhkan salah satu Komplotan Pelaku Jambret yang sudah melakukan aksinya lebih dari 31 TKP (tempat kejadian perkara). Pelaku tersebut adalah RJ (26), warga Jl. Sidotopo Wetan Surabaya, Senin (27/02/17).

Tim Anti bandit memburu pelaku, lantaran dalam melakukan aksi-aksinya kelompok ini tergolong cukup sadis. Bersama 10 sampai 20 orang temannya, Pelaku tidak segan-segan melukai korban yang melakukan perlawanan.

“Tersangka RJ ditangkap di tempat kerjanya di kawasan Sidotopo. Dirinya dibekuk ketika sedang bekerja di salah satu Ekspedisi,” ujar AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (28/2/2017).

IMG_8333Shinto mengatakan, dalam melancarkan aksinya tersangka RJ selalu bekerja secara berkelompok. Biasanya, dalam setiap aksinya dilakukan dengan 10 hingga 20 orang setelah lebih dulu berkumpul di suatu tempat. Selanjutnya, kelompok ini berkeliling menggunakan motor guna mencari sasaran. Dan ternyata sudah melakukan 31 TKP di beberapa kawasan Kota Surabaya.

Modus yang dilakukan, lanjut Shinto, kelompok ini memepet, mengerumuni korban dan barang bawaanya, seperti tas, dompet atau hanphone dirampas. Jika melakukan perlawanan, kelompok ini memukul dan menjatuhkan korban. Tidak cuma itu, korban juga diancam komplotan ini memakai senjata tajam (sajam).

“Komplotan ini lebih sering memilih korban yang muda-mudi berpasangan dengan membawa tas. Alasannya lebih mudah dan aksi dipimpin DN yang kini masih kami kejar,” terang Shinto, Selasa (28/2/2017).

Sebanyak 31 TKP yang dilakukan RJ dkk, antara lain Jl. Undaan, Mayjen Sungkono, Ngagel, Kertajaya, Diponegoro, Ambengan, Biliton, dan Manyar. Kelompok ini biasa beropersi di bawah pukul 23.00 WIB untuk menghindari patroli dari petugas. Jika ada petugas yang berpatroli, ada pelaku yang memberi kode dengan membunyikan bunyi klakson motor.

“Pelaku bersama komplotannya selalu membekali diri membawa senjata tajam dan pentungan kayu. Kami melakukan tindakakan tegas dengan menembak tersangka RJ ketika dilakukan penangkapan. Dari kelompok ini, sudah ada tujuh pelaku yang ditangkap, lainnya masih dilakukan pengejaran,” lanjut Shinto.

Tersangka RJ mengaku, biasa berkumpul di dekat GOR Pancasila Surabaya sebelum beraksi. Setelah berkumpul, dirinya bersama kelompoknya mencari sasaran di jalan-jalan yang situasinya memungkinkan menjambret.

“Saya sudah melakukan kejahatan menjebret mulai 2014. Lokasinya di beberapa wilayah Surabaya dan paling aman menjabret di sekitar Jl Manyar dan Kertajaya,” aku tersangka RJ.

Pria yang mengaku sudah punya tiga anak ini menuturkan, dirinya kadang berperan sebagai joki motor ataun eksekutor merampas barang korban. Sebelum beraksi, dirinya dan temannya juga kadang membawa sajam dan pentungan kayu.

“Seingat saya sudah melukai tiga korban yang melawan. Baru kali ini tertangkap polisi,” tutur RJ.

Dia mengatakan, hasil kejahatan dipakai untuk kebutuhan hidup. Selain dipakai keperluan keluarga, uang hasil curian dipakai membeli baju dan barang lainnya.***day



from SurabayaRaya http://ift.tt/2l7Lhq1
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu