Polrestabes Surabaya, (20/04/17) : Ps Kasie Humas Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, Aiptu M. Imron mendapat laporan anak sekolah diduga melakukan pencurian handphone milik satpam sekolah.
Pada saat perjalanan menuju ke Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya untuk melaksanakan apel pagi, Aiptu M. Imron ditelpon oleh guru SDN Siwalankerto III meminta bantuan untuk menyelesaikan permasalahan anak sekolah yang diduga melakukan pencurian handphone milik satpam sekolahan.
Semula seorang satpam, Jatayu, sekitar pukul 08.00 wib mengecharger handphonenya didalam gudang dan ditinggal untuk berjaga diluar kelas, Sabtu (15/04/17).
Disaat keluar gudang, Jatayu bertemu 3 orang anak murid perempuan kelas Va, Naswa, Ayu, dan Intan masuk ke dalam gudang tempat handphone dicas oleh Jatayu tersebut untuk mencari pinjaman tongkat Pramuka.
Kemudian ketiga murid perempuan tersebut pergi ke lapangan SMK Negeri 12, sebelum kelapangan olah raga, ketiganya masuk ke dalam kamar mandi SMKN12 Surabaya bermaksud untuk membuka handphone tersebut akan tetapi tidak bisa karena handphonenya diberi sandi rahasia.
Karena tidak bisa membuka handphone tersebut, murid yang bernama Ayu membawa pulang handphone dan oleh ayah Ayu memori cardnya dibuka dan dilihat di handphone lain muncul gambar foto Jatayu , dan menyuruhnya mengembalikan kepada pemiliknya.
“Waktu itu saya melihat ada handphone didalam tas Ayu ternyata punya pak satpam akhirnya saya ambil dan saya serahkan ke Pak Bayu, Guru Olahraga,” kata Sasa, teman sekelas Ayu, Senin (17/04/17).
Bayu mengembalikan handphone ke Jatayu mengatakan bahwa, Ayu yang mengambilnya dan untuk mengetahui kebenarannya Guru SDN Siwalankerto III memanggil Ayu untuk dimintai keterangan tentang handphone Jatayu selanjutnya Ayu mengatakan Handphone tersebut ia dapat dari Naswa dan Intan.
Ketiga murid tersebut saling lempar ketika dilakukan interogasi siapa yang mengambil Handphone milik satpam Jatayu tersebut.
Dengan kejadian ini, pihak sekolah meminta bantuan Ps. Kasie Humas Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Aiptu M. Imron untuk menyelesaikan permasalahan ini, Selasa (17/04/17).
“Mengingat ketiga murid ini masih dalam naungan didikan orang tuanya sendiri selain harus menerima pendidikan dari para Guru SDN Siwalankerto III , mohon kepada guru yang menangani permasalahan ini agar dapat menghadirkan masing-masing orang tua dari Ayu, Intan dan Naswa tersebut agar mengerti dan mengetahuinya, mengingat disalah satu orang tua ketika anak murid tersebut telah juga membuka handphone tersebut akan tetapi tidak bisa,” saran Aiptu M Imron.
Diharapkan para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya karena seorang anak sangat memerlukan pengarahan dari orangtua, dia tidak dapat dibiarkan tumbuh secara natural.***FJB
0 Comments