Ad Code

Responsive Advertisement

Kapolsek Wonokromo Kawal Aksi Unras Kelompok Cipayung Plus JMP.

http://ift.tt/2p76ApM

IMG_20170502_123350Polrestabes Surabaya 02/05/2017 : Bertempat Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya Jl. Jagir Surabaya telah berlangsung aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ÷ 40 orang gabungan Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus JMP (Jaringan Mahasiswa Pejuang) dengan Korlap Sdr. Rizal (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia / GMNI).

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan dengan cara melakukan longmarch (berjalan kaki) dari titik kumpul depan komplek pertokoan mangga dua menuju Kantor Diknas Kota Surabaya dan melakukan orasi di halaman Kantor Diknas Kota Surabaya

“Aksi tersebut dilakukan terkait kondisi sistem pendidikan nasional yang terjadi pada saat ini serta untuk memperingati hari Pendidikan Nasional,”tutur Sdr. Rizal selaku Korlap.

Setelah melakukan orasi, seluruh peserta aksi dipersilahkan masuk di ruang pertemuan untuk melakukan dialog terkait tuntutan aksi.

Adapun dari pihak Diknas Kota Surabaya yang menemui para pengunjuk rasa yaitu Bpk. M. Ikhsan, S.Psi, MM (Kadisdik), Bpk. Aston (Sekretaris), Bpk. Darmono dan juga didampingi oleh Kapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya (Kompol Arisandi, S.H., S.I.K., M.Si).

Dalam dialog tersebut beberapa Mahasiswa antara lain : Sdr. Ezra (PMKRI), Sdr. Angga (HMI), Sdr. Basir (GMNI), Sdr. Fadly (GMKI) menyampaikan pertanyaan antara lain :

1. Sistem pendidikan yang digagas Mahasiswa adalah pendidikan tanpa diskriminasi, bahwa hasil analisa terhadap sistem Diknas kita sangat memprihatinkan, dengan masuknya nilai-nilai intoleransi (di Jateng ditemukan LKS yang mengajarkan kriminalitas terhadap golongan lain) di dunia pendidikan Indonesia.

2. Mahasiswa berharap diterapkannya pendidikan agama yang berbasis idiologi kebangsaan di sekolah- sekolah Surabaya.

3. Mendorong Diknas Surabaya memberikan ruang partisipasi bagi Mahasiswa di dunia pendidikan di sekolah.

4. Agar Dinas Pendidikan melakukan kanalisasi / pembatasan terhadap masuknya nilai- nilai radikalisme di sekolah-sekolah.

5. Bahwa di Kota besar Surabaya masih banyak anak terlantar kurang mendapat akses pendidikan, dan apa solusi Pemkot atas masalah tersebut?

6. GMNI mendorong sistem pendidikan gotong royong dalam sistem pendidikan.

7. Pendidikan merupakan momentum dalam membangun karakter, sejauh mana progres pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan di Kota Surabaya.

Jawaban atas pertanyaan dari pengunjuk rasa tersebut adalah :

1. Untuk menguatkan nilai Pancasila dan menangkal masuknya paham radikalis di sekolah, Bahwa tiap Jum’at dilaksanakan pembacaan Asmaul Husna demikian pula dengan yang beragama lain dilakukan doa syafaat bersama, selain itu tiap pagi dilaksanakan menyanyikan lagu-lagu wajib Nasional.

2. Bahwa di Surabaya telah memiliki media center yang menjadi tempat pengaduan masyarakat terkait pendidikan, para mahasiswa bisa berpartisipasi serta berperan aktif disitu. Dinas pendidikan Kota Surabaya juga menerapkan sistem transparansi semua bisa dilihat di websitenya Diknas.

3. Untuk menangkal masuknya paham radikalis di sekolah, Diknas Surabaya memiliki team yang mensurvei dan menyeleksi LKS untuk menangkal masuknya nilai-nilai radikalisme di sekolah.

4. Bahwa pendidikan karakter Pancasila telah dilakukan di Surabaya.

5. Demikian pula warga miskin di intervensi oleh Pemkot agar bisa sekolah, dengan diberikan bantuan pembiayaan.

6. Kurikulum 2013 sistem ranking sudah dihapus.

7. Program penanaman karakter di Surabaya sangat banyak, di beberapa wilayah di Surabaya ada kampung yang tidak menyalakan tv saat jam belajar, dll.

8. Tanggapan dari Kepala Diknas Bpk. M.Ikhsan, S.Psi, MM bahwa semua tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa tersebut semua sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan intinya Pemerintah kota Surabaya berupaya untuk membantu warga dalam semua hal mulai dari akses pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dll.

Pukul 15.30 WIB, dialog selesai selanjutnya pengunjuk rasa kembali ke titik kumpul depan Mangga dua Jl. Jagir Surabaya dengan cara melakukan longmarch, setelah sampai di titik kumpul selanjutnya membubarkan diri dalam keadaan aman dan situasi tetap terkendali.***Fdp



from SurabayaRaya http://ift.tt/2oW3UiW
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu