Ad Code

Responsive Advertisement

Tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya Kini Fokus Buru Buronan Sadis

http://ift.tt/2sRTdzW

reskrim08Polrestabes Surabaya, 08/07/17 : Warga Surabaya kini bisa sedikit tenang, setelah mendapat kabar tentang Abdul Aziz alias Aziz Sabrang, sang pelaku curanmor yang tewas ditembak mati oleh Mayor Tunggul Waluyo, seorang anggota Kopaska TNI AL pada Rabu dini hari (5/7) di rumahnya di Simorejo 102 A, Sukomanunggal, Surabaya setelah mencuri motor Mayor Tunggul.

Sebab, berdasar informasi yang berhasil dihimpun, Aziz diketahui merupakan salah satu buronan utama Satreskrim Polrestabes Surabaya. Tak hanya itu, Aziz juga merupakan tangan kanan Sadeng, gembong pencurian mobil L 300 yang sudah ditembak mati lebih dulu, oleh Tim Puma Jatanras Polrestabes Surabaya, September tahun lalu di dekat Mapolsek Simokerto Surabaya.

Dengan tewasnya Aziz, polisi memastikan kelompok pencuri L 300 itu sudah habis tak tersisa. Meskipun demikian, Aziz bukanlah buronan utama satu-satunya yang diburu polisi. Korps berseragam cokelat di Surabaya masih mempunyai beberapa nama yang menjadi fokus perburuan.

reskrim081“Saat ini ada satu perkara yang menjadi fokus kami dan jajaran. Yakni pembunuhan disertai perampokan toko kelontong di Kapas Krampung. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkapnya,” tegas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga saat dikonfirmasi, Jumat (7/7).

Shinto menerangkan, peristiwa yang terjadi 12 Mei 2017 itu menewaskan Go Hong Bun alias Awen, pemilik toko sembako. Kala itu, selepas Maghrib, perampok yang diduga berjumlah empat orang merampas tiga tas milik Lely Suryani, istri Go Hong Bun. Di dalam tas tersebut, ada uang hasil penjualan toko senilai ratusan juta.

Saat pelaku berusaha menarik tas milik Lely, Go Hong Bun mencoba memberi perlawanan. Salah seorang pelaku kemudian menghunuskan pisau ke perut pria berusia 42 tahun tersebut. Para pelaku kemudian kabur, dan Go Hong Bun sendiri akhirnya tewas dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Perihal perburuan itu, Shinto sudah memberikan atensi. “Tim Antibandit sudah mengantongi identitasnya. Mudah-mudahan bisa segera terungkap secepatnya. Mohon do’anya,” ungkapnya. Selain buronan pembunuhan, ada juga beberapa jaringan curanmor yang juga masuk radar kepolisian.

Polisi asal Medan tersebut mengatakan jika mereka yang diburu itu sudah beraksi di banyak TKP. Misalnya saja sindikat curanmor pimpinan Bendot. “Pimpinannya (Bendot), sudah ditangkap. Tapi masih ada pelaku lain yang masuk jaringannya yang masih diburu,” jelasnya.

Berdasar catatan polisi, Bendot Cs sudah beraksi di 11 TKP. Saat beraksi, kawanan ini selalu membekali diri dengan senjata tajam. Mereka tidak segan melukai pengendara motor apabila memberikan perlawanan.

Selain Bendot, ada pula jaringan Mat Tunggal. Modusnya pun sama, Mat Tunggal Cs beraksi dengan dua motor. Rata-rata, mereka beraksi tiga sampai empat orang.

“Buronan-buronan ini merupakan hasil pengembangan. Saat pimpinannya tertangkap, kami cari lagi dia terhubung dengan siapa. Dari sana kami dapat nama-nama yang menjadi atensi penangkapan selanjutnya,” tegas mantan Kasatreskrim Polresta Tangerang itu.

Satreskrim Polrestabes Surabaya juga masih memburu kelompok perampok spesialis nasabah bank yang beraksi di Surabaya dan Jakarta. Tiga pelaku sudah ditangkap bulan Mei 2017 lalu. Yakni Achmad Yunus, Slamet dan Mukhlis Slamet. Kini polisi masih berupaya semaksimal mungkin untuk meringkus rekan ketiga tersangka yang masih buron.***day



from SurabayaRaya http://ift.tt/2sROYEb
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu